Rabu, 17 April 2019

PHOTOGRAPH


1) Foto 1 Titik Hilang
    Prespektif 1 titik hilang merupakan gambar prespektif yang terjadi saat sebuah objek dilihat dengan garis pusat pandang tegak lurus terhadap salah satu permukaannya. Sistem prespektif, sering digunakan untuk menggambar objek yang relatif dekat dengan mat, karena letak objek yang cukup dekat, akibatnya mata memiliki sudut pandang yang sempit, sehingga garis-garis batas benda akan menuju satu titik lenyap saja, kecuali bila sejajar dengan horizon dan tegak lurus terhadapnya.


Seperti foto berikut:

1. ISO : 1600
2. Aperture :f/6.3
3.  Shutter Speed : 1/1600s

2) FOTO Komposisi Segitiga
     Komposisi segitiga merupakan komposisi yang terbentuk jika kita menemukan tiga titik, apabila ditarik garis maka akan terbentuk segitiga, dan tidak memerlukan titik-titik yang samar pun sudah cukup. Komposisi segitiga mampu mengkombinasikan degan baik antara garis dan objek, serta mampu memberikan kesan stabil atau sebaliknya.

Seperti foto berikut:

1. ISO : 1600
2. Aperture :f/6.3
3.  Shutter Speed : 1/1250s



JURNALIS


UMKM Kota Nganjuk

Sabtu, 13 April 2019 pukul 10.00 WIB.
Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara ataupun daerah. Peran penting tersebut telah mendorong banyak negara, termasuk Indonesia untuk terus berupaya mengembangkan UMKM. Walaupun kecil dalam skala jumlah pekerja, aset dan omzet, namun karena jumlahnya cukup besar, maka peranan UMKM cukup penting dalam menunjang perekonomian. Alasan yang mendasari negara berkembang memandang pentingnya keberadaan UMKM, yaitu  kinerja UMKM cenderung lebih baik dalam hal menghasilkan tenaga kerja yang produktif, dan UMKM sering mencapai peningkatan produktivitasnya melalui investasi dan perubahan teknologi.

       Sebagian besar UMKM yang ada di Kota Nganjuk berupa warung makan dan kedai kopi. Sehingga usaha kecil-kecilan ini banyak yang menggelutinya, termasuk Pak Sutejo beliau bersama istrinya yang bernama Ngadiem pada tahun 1975 mendirikan sebuah usaha warung makan yang bernama "Sate Kambing Bu Ngadiem" yang terletak di tengah-tengah Pasar Wage,  Nganjuk. Beliau membuka usaha tersebut untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya.

       Dalam kesehariannya,  Pak Sutejo kerap dipanggil Pak Tejo oleh pelanggannya.   Sekilas Warung ini terlihat sederhana, nyaman, bersih dan tertata rapi. Tetapi tidak itu saja melainkan dengan pemilik warung,  beliau  barpakaian rapi dan bersikap  ramah dengan pelanggannya. Selain dari sisi kebersihan, sate kambing sangat digemari oleh pecinta kuliner begitu pula masyarakat sekitar, karena rasanya yang gurih dan lezat, oleh karena itu banyak yang menyukai warung makan Pak Sutejo. Menu makanan yang disediakan seperti sate ayam,  sate kambing dan gule/becek yang buka mulai pukul 07.00-15.00 WIB. Setiap porsi sate kambing seharga Rp18.000,00. Pendapatan yang didapat Pak Tejo tidak tetap,  tetapi beliau sangat bersyukur dari penghasilan yang didapat dengan cara yang halal.

             Dengan kebijakan pemerintah pada bulan Oktober 2018,  kini Pasar Wage  telah dipindah ke sebelah barat yang letaknya lebih luas. Begitu pula dengan pedagang-pedagangnya harus memindahkan lapak dagang mereka ke pasar baru. Kendala Pak Tejo berjualan adalah harga bahan-bahan pokok yang naik turun sehingga harga gule/becek menjadi sulit untuk distabilkan. Harapan Pak Tejo adalah harga bahan-bahan pokok tetap stabil.


Foto Objek Penelitian





  (Pemilik Warung Sate Bu Ngadiem)

(Reporter dan Narasumber)