UMKM Kota Nganjuk
Sabtu, 13 April 2019 pukul 10.00 WIB.
Usaha
mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu bagian penting dari
perekonomian suatu negara ataupun daerah. Peran penting tersebut telah
mendorong banyak negara, termasuk Indonesia untuk terus berupaya mengembangkan
UMKM. Walaupun kecil dalam skala jumlah pekerja, aset dan omzet, namun karena
jumlahnya cukup besar, maka peranan UMKM cukup penting dalam menunjang
perekonomian. Alasan yang mendasari negara berkembang memandang pentingnya keberadaan
UMKM, yaitu kinerja UMKM cenderung lebih
baik dalam hal menghasilkan tenaga kerja yang produktif, dan UMKM sering mencapai peningkatan
produktivitasnya melalui investasi dan perubahan teknologi.
Sebagian besar UMKM yang ada di Kota Nganjuk berupa warung makan dan
kedai kopi. Sehingga usaha kecil-kecilan ini banyak yang menggelutinya,
termasuk Pak Sutejo beliau bersama istrinya yang bernama Ngadiem pada tahun
1975 mendirikan sebuah usaha warung makan yang bernama "Sate Kambing Bu
Ngadiem" yang terletak di tengah-tengah Pasar Wage, Nganjuk. Beliau membuka usaha tersebut untuk
mencukupi kebutuhan sehari-harinya.
Dalam kesehariannya, Pak Sutejo
kerap dipanggil Pak Tejo oleh pelanggannya. Sekilas Warung ini terlihat sederhana, nyaman,
bersih dan tertata rapi. Tetapi tidak itu saja melainkan dengan pemilik
warung, beliau barpakaian rapi dan bersikap ramah dengan pelanggannya. Selain dari sisi
kebersihan, sate kambing sangat digemari oleh pecinta kuliner begitu pula
masyarakat sekitar, karena rasanya yang gurih dan lezat, oleh karena itu banyak
yang menyukai warung makan Pak Sutejo. Menu makanan yang disediakan seperti
sate ayam, sate kambing dan gule/becek
yang buka mulai pukul 07.00-15.00 WIB. Setiap porsi sate kambing seharga Rp18.000,00.
Pendapatan yang didapat Pak Tejo tidak tetap,
tetapi beliau sangat bersyukur dari penghasilan yang didapat dengan cara
yang halal.
Dengan kebijakan pemerintah pada bulan Oktober 2018, kini Pasar Wage telah dipindah ke sebelah barat yang letaknya
lebih luas. Begitu pula dengan pedagang-pedagangnya harus memindahkan lapak dagang mereka ke pasar baru. Kendala Pak Tejo berjualan
adalah harga bahan-bahan pokok yang naik turun sehingga harga gule/becek
menjadi sulit untuk distabilkan. Harapan Pak Tejo adalah harga bahan-bahan
pokok tetap stabil.
Foto Objek Penelitian
(Pemilik Warung Sate Bu Ngadiem)
(Reporter
dan Narasumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar